Apa itu Infografis
Dunia berubah, termasuk dengan dunia desain dan informasi. Di tahun 2010 ketika saya belajar tentang slide presentasi, guru saya mengatakan, bahwa slide yang bagus adalah tampilan slide Powerpoint dengan latar belakang gelap dan tulisan yang terang. Ternyata, apa yang diungkapkan guru saya waktu itu, saat ini boleh disebut ketinggalan zaman. Keren di zamannya, tapi belum tentu bagus jika diterapkan di zaman sekarang. Sejak tahun 2012, flat design mulai mendunia, mempengaruhi berbagai interface atau tampilan gadget. Latar belakang yang bagus di zaman sekarang adalah tampilan yang terang, namun teduh di mata. Warna-warna lembut seperti ini disebut dengan warna pastel.
Dunia desain juga merambah ke visualisasi data. Tren yang sedang populer saat ini adalah infografis. Apa itu Infografis? Menurut Wikipedia, infografis (dalam bahasa Inggris: infographics) berasal dari dua kata, yaitu informasi dan grafis. Informasi adalah data, atau ilmu pengetahuan. Sedangkan grafis artinya visual atau tampilan. Infografis bermakna bentuk visualisasi dari data, informasi maupun ilmu pengetahuan.
Infografis menyederhanakan data dan membuatnya lebih mudah dicerna.
Grafis bukanlah grafik. Grafik adalah tampilan data dengan menggunakan sumbu X, Y atau lebih. Sedangkan grafis disini adalah tampilan atau visualisasi. Jadi kata yang benar adalah infografis bukan infografik.
Infografis memudahkan otak manusia menangkap berbagai informasi dengan cepat dan mudah diingat. Karena informasi yang disampaikan dalam bentuk visual atau gambar. Informasi dengan bentuk visual mempermudah otak manusia mencerna sesuatu. Karena demikianlah otak manusia bekerja. Membuat gambaran, menampilkan image sehingga tampak nyata dan bisa diindera. Sebagai contoh, ketika kita disebut kata “jeruk” maka yang ada di benak kita adalah bentuk buahnya, warna hingga rasanya. Sangat sedikit kemungkinan bahwa huruf-huruf j-e-r-u-k tersusun di otak kita ketika mendengar kata buah tersebut.
Seperti inilah otak manusia bekerja, dan alangkah lebih mudahnya kita mendapatkan informasi lebih banyak jika kita memasukkan informasi sebagaimana kerja otak kita.
