Saatnya Kita Cuek
Tidak selamanya kita harus peduli pada orang lain. Ada saatnya kita harus cuek. Kapan itu? Mari kita belajar dari kisah pada kukang.
Alkisah ada perlombaan yang dilakukan sekelompok kukang dalam hutan, untuk memilih pemimpin. Anda tahu, kukang adalah hewan paling lambat di seluruh dunia, dibandingkan ukuran tubuhnya. Untuk turun dari sebuah pohon saja, seekor kukang membutuhkan beberapa jam. Apalagi untuk naik.
Para kukang dalam hutan itu bersepakat untuk memanjat sebuah pohon bambu. Pohon yang paling sulit dipanjat, karena licin, berbatang kecil dan tidak memiliki cabang. Mereka juga bersepakat, siapapun yang bisa meraih pucuk pohon bambu terlebih dahulu akan menjadi pemimpin mereka.
Pada pagi hari, perlombaan dimulai. Lebih dari 20 kukang turut serta. Satu persatu mereka menaiki pohon bambu yang licin itu. Para kukang yang lain memberi semangat dari bawah. Tapi terus terang, sebagian besar kukang yang tidak naik, ragu bahwa ada kukang yang berhasil sampai puncak bambu. Selain karena kukang sangat lambat, pohon bambu juga sangat tinggi dan licin.
Para kukang yang ada di bawah berteriak dan bersorak. “Tidak mungkin bisa…tidak mungkin!” Sorakan pertama, membuat dua ekor kukang jatuh ke bawah. Semakin bersorak, kukang yang berada di atas pohon pun berjatuhan.
Kian tinggi kukang naik, batang bambu makin kecil. Dan angin kian kencang. Makin banyak pula sorakan dari bawah pohon yang mengatakan tidak mungkin. Akhirnya hampir semua kukang tumbang dan berjatuhan. Kecuali seekor kukang kecil yang terus naik ke atas dan akhirnya sampai ke puncak.